Kekayaan Bukan Tanda Kemuliaan, Kemiskinan Bukan Petunjuk Kehinaan

Ustadz Abu Minhal, Lc

 Adapun manusia, apabila Rabbnya mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia akan berkata : “Rabbku telah memuliakanku”. Adapun bila Rabbnya (Allah) mengujinya, lalu membatasi rezekinya (menjadikannya hidup dalam kekurangan), maka dia berkata : “Rabbku menghinakanku”. Sekali-kali tidak (demikian), … (QS. al-Fajr / 89 : 15-16).

PENJELASAN AYAT

Kenikmatan dunia menjadi bidikan utama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah Ta’ala dan hari kebangkitan (orang-orang kafir). Mereka berjuang siang dan malam demi kesuksesan duniawi semata!. Limpahan kekayaan dalam pandangan mereka merupakan pertanda kemuliaan hidup dan sumber martabat. Dan sebaliknya, kurangnya materi, kemiskinan dan kehidupan ekonomi yang sulit di mata mereka menjadi petunjuk kehinaan. Sekali lagi, itu dalam pandangan orang-orang materialis yang lazim disebut dengan maddiyyun (jamak dari kata maddi) dalam bahasa Arab. Baca pos ini lebih lanjut

Iklan
%d blogger menyukai ini: