Hadits-Hadits Palsu Tentang Keutamaan Menziarahi Kuburan Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-
19 Juli 2011 Tinggalkan komentar
Ustadz Abdullah bin Taslim. MA
Dari Abdullah bin Umar -radhiyallahu ‘anhu-, dari Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, beliau bersabda, “Barangsiapa berhaji lalu menziarahi kuburanku setelah aku wafat maka dia seperti orang yang mengunjungiku sewaktu aku masih hidup.”
Hadits ini dikeluarkan oleh imam ath Thabrani [1], Ibnu ‘Adi[2], ad-Daraquthni[3], al Baihaqi [4] dan al-Fakihani[5] dengan sanad mereka dari Hafsh bin Sulaiman Ibnu Abi Dawud, dari al-Laits bin Abi Sulaim, dari Mujahid, dari ‘Abdullah bin ‘Umar -radhiyallahu ‘anhuma-, dari Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-.
Hadits ini adalah hadits palsu, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Hafsh bin Sulaiman Ibnu Abi Dawud al-Asadi. Tentang orang ini, Imam Ahmad, Abu Hatim, al-Bukhari, Muslim dan an-Nasa’i mengatakan, “Hadits riwayat orang ini ditinggalkan (karena sangat lemah).” [6] Imam Yahya bin Ma’in rahimahullah berkata, “Dia seorang pendusta.” Bahkan Ibnu Khirasi rahimahullah berkata, “Dia pendusta, (hadits riwayatnya) ditinggakan dan dia pemalsu hadits.” [7] Baca pos ini lebih lanjut
Komentar Terbaru