Download Audio: “Mencetak Generasi Rabbani” Ust. Abu Ihsan al-Atsary

Alhamdulillah, silakan download rekaman Kajian Akbar dengan tema MENCETAK GENERASI RABBANI! yang disampaikan oleh al Ustadz Abu Ihsan al Atsari (dari Medan). Kajian ini diselenggarakan di Lombok NTB pada tanggap 30 Mei 2010. Materi yang beliau sampaikan merujuk sebuah buku dengan judul yang sama, Mencetak Generasi Rabbani ! (karya Ustadzah Ummu Ihsan Choiriyah dan Ustadz Abu Ihsan Al Atsari hafizhahumallah).

Semoga bermanfaat, silahkan download kajiannya pada link berikut: Baca pos ini lebih lanjut

Iklan

Info Kajian Akbar bersama Ust. Abu Ihsan Al Atsary (Yogyakarta, 23-24 April 2011)

Bermula Dari PENGKAFIRAN, Akhirnya PELEDAKAN

PENGANTAR
Takfir atau mengkafirkan orang lain tanpa bukti yang dibenarkan oleh syari’at merupakan sikap ekstrim, dan akan selalu memicu persoalan, yang ujung-ujungnya ialah tertumpahnya darah kaum muslimin secara semena-mena. Berawal dari takfir dan berakhir dengan tafjir (peledakan).

Makalah berikut ini diterjemahkan dari sebuah booklet yang dikeluarkan oleh Markaz Al Imam Al Albani, Yordania, tentang Bayan Hai’ah Kibar Al Ulama Fi Dzammi Al Ghuluwwi Fi At Takfir (Penjelasan Lembaga Perkumpulan Ulama Besar Saudi Arabia tentang celaan terhadap sikap ghuluw –ekstrim- dalam mengkafirkan orang lain).

Lembaga ini diketuai oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah. Kemudian penjelasan Lembaga tersebut disajikan ulang dan diberi catatan oleh Syaikh Ali bin Hasan bin Ali bin Abdul Hamid Al Halabi Al Atsari. Selamat menyimak. Baca pos ini lebih lanjut

Jalan Untuk Meraih Kemuliaan

Ustadz Abu Bakar Ramli bin Haya

Setiap orang pastilah ia menginginkan kemuliaan atau menjadi orang yang mulia.  Hanya saja, kebanyakan manusia tidak mengetahui tentang hakekat kemuliaan tersebut dan cara untuk mendapatkannya.  Sebagian orang menganggap bahwa kemuliaan itu didapatkan dengan cara mengumpulkan harta yang banyak, sebagian lagi mencari kemuliaan dengan cara mencari jabatan dan kedudukan yang tinggi.  Sebagian lagi menganggap bahwa kemuliaan itu adalah dengan memperbanyak istri dan anak.  Namun, banyaknya harta, tingginya kedudukan dan banyaknya keturunan, bukanlah suatu ukuran suatu kemuliaan yang hakiki bagi seseorang.  Bahkan bisa jadi sebaliknya, harta, kedudukan dan keturunan bisa menjadikan kehinaan bagi seorang hamba.

Ketahuilah, bahwa kemuliaan itu adalah milik Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan kemuliaan itu kepada siapa saja dari hamba-Nya yang dikehendaki-Nya dan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mencabut kemuliaan itu dari siapa saja dari para hamba-Nya yang Dia kehendaki. Baca pos ini lebih lanjut

KAJIAN ILMIAH & BEDAH BUKU Intisari Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah Pembicara : Ust. Kholid Syamhudi, Lc

Info Dauroh Tajwid: CARA MUDAH MEMBACA AL-QUR’AN METODE ASY-SYAFI’I

%d blogger menyukai ini: