Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin
Mengajak orang berpikir maju temyata sulit. Sampai sekarang, di zaman super dan di era informasi super modern canggih, orang masih sulit meninggalkan kepercayaan tahayul. Masih banyak yang keberatan meninggalkan sesajian dan persembahan kepada jin atau yang dipercaya sebagai penguasa tempat tertentu. Dan itu bukan hanya dilakukan orang-orang kampung dari desa-desa tertinggal, tetapi juga dilakukan orang-orang yang berpendidikan tinggi
Ketika ada kasus berat yang sulit di atasi, mereka tidak mengembalikannya kepada Allah Ta’ala Pencipta segala kejadian, tetapi justru kepada apa yang diyakini sebagai kekuatan-kekuatan ghaib selain Allah Ta’ala. Padahal hampir semua lembaga pendidikan, mulai dari TK sampai perguruan tinggi, selalu menanamkan cara berpikir logis. Bahkan terkadang berlebihan hingga mengabaikan kepercayaan terhadap keberadaan berkah dan rahmat Allah yang oleh sebagian kaum pengagum logika, dianggap tidak logis. Ironisnya, mereka justru terjebak pada kepercayaan kepada hal-hal yang irasional dan jauh dari logis, misalnya tahayul, mistik serta hal-hal yang bertentangan dengan kemajuan. Orang-orang ‘pintar’ selalu ramai kebanjiran nasabah. Bahkan tempat-tempat sepi, kuburan-kuburan dan benda-benda mati yang dikeramatkanpun tidak pernah sepi dari orang-orang yang ngalap berkah. Jangan ditanya lagi tentang tumbal dan sesaji, selalu saja orang takut kualat untuk tidak memenuhinya. Baca pos ini lebih lanjut
Menyukai ini:
Suka Memuat...
Komentar Terbaru